Proklamasi Cita-cita

Zig-ziglar dalam bukunya “Langkah-langkah Menuju Puncak” menuliskan tentang Aubrey Shultz, seorang pemain football. Ketika memasuki kantor pelatihnya, Grant Teaff, di University Baylor, Shultz menyampaikan tiga tujuan: Pertama, menjadi pemain tengah All-Southwest Conference. Kedua, menjadi pemain All-American. Ketiga, membawa tim Baylor (yang dilatih Grant Teaff) memenangkan kejuaraan Football Southwest Conference. Masing-masing dari ketiga tujuan ini memiliki kendala: (1) Shultz saat itu adalah pemain belakang – bukan pemain tengah, (2) Kesempatan Shultz terpilih menjadi pemain All-American tipis, karena ia bukan pemain inti – tetapi pemain level kedua, dan (3) Tim Baylor selama 50 tahun belum pernah memenangkan kejuaraan Football Southwest Conference.

               

Dengan kerjakeras, komitmen tinggi, semangat baja, dan dukungan dari orang-orang sekitarnya, Shultz akhirnya berhasil meraih ketiga tujuannya itu. Begitulah Shultz yang telah berani memproklamasikan cita-citanya, jauh sebelum ia menjadi apa-apa.

                Sekarang, apakah kamu mampu memprokmasikan cita-citamu? Kamu mungkin sudah punya tekad yang ingin diraih dalam hidupmu kelak. Jangan sia-siakan tekad tersebut. Kalau kamu membiasakan diri untuk selalu membuat tekad atau cita-cita lengkap dengan langkah-langkah nyatanya, bisa dipastikan hidupmu juga akan lebih terarah dan rapi, alias tidak berantakan tanpa tujuan.

                Kalau misalnya cita-cita yang kamu buat dirasa terlalu berat atau kamu mempunyai impian yang tampaknya susah diraih, jangan putus asa dulu. Anggap saja impian besarmu itu adalah kemenangan pada pertandingan final. Nah, untuk mencapainya kamu harus melalui dulu beberapa pertandingan sebelumnya. Keberhasilanmu mengerjakan langkah demi langkah dalam proses meraih cita-cita, ibarat kemenangan yang kamu raih pada setiap babak pertandingan. Satu hal yang tidak boleh dilupakan: tetap semangat dan jangan mudah menyerah.

_Deny Riana.2008.99 ideas for happy teens._

Posted in: motivasi